Sabtu, 31 Maret 2018

IMAM BONGKAR KASUS AHOK DI BELTIM

Imam Supriadi Akan Bongkar Kasus Ahok Saat Jadi Bupati Beltim dan Tim BPK RI
Selasa, 19 April 2016 08:23
Imam Supriadi Akan Bongkar Kasus Ahok Saat Jadi Bupati Beltim dan Tim BPK RI
Youtube
Pria mengaku Imam Supriadi, auditor BPK RI, menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Imam Supriadi, tak kapok kendati unggahan video berisi tantangan berduel tak digubris oleh sasarannya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ia justru bersiap mengunggah video lanjutan berisi pembeberan sejumlah kasus lain yang diduga dilakukan Ahok saat menjadi Bupati Belitung Timur.
"Saya akan buat dan unggah video baru. Video tentang kasus biaya rehabilitasi lahan tambang timah yang tidak dibayar sekitar Rp 2 M. Ada juga kasus dia, kasus SPJ yang nggak dibayarkan. Belum lagi uang-uang fiktif saat di DPRD," ujar Imam.
Menurut Imam, kasus-kasus tersebut merupakan hasil audit yang dilakukan oleh timnya saat masih bertugas di BPK Perwakilan pada 2005.
Dalam video sebelumnya, selain menantang berduel disertai umpatan, Imam juga membeberkan sejumlah temuan terhadap keuangan APBD Pemkab Belitung Timur saat Ahok menjadi Bupati.
Di antaranya tentang dana PDAM sebesar Rp 664 juta dan asal-usul kepemilikan tiga pulau orangtuanya atau penjualan aset 'Bukit Ayah' dan dugaan pelanggaran administrasi Ahok yang mengundurkan diri sebagai anggota DPRD kurang dari enam bulan saat mengikuti Pilkada Belitung Timur.
Sampai saat ini Imam masih menganggap dirinya sebagai auditor kendati pihak BPK RI menyatakan telah memberhentikannya sebagai auditor lantaran kinerjanya yang minim.
Satu pegangan Imam, yakni karena dirinya belum juga diberikan Surat Keputusan (SK) tentang pencabutan status Pemeriksa atau Auditor dari BPK RI.
Ia mengaku akan terus membeberkan kasus-kasus lain Ahok itu lantaran pihak BPK RI tidak melanjutkan hasil temuan dari audit yang dilakukan oleh timnya.
"Saya vokal karena memperjuangkan apa yang sudah pernah kami lakukan. Dan saya sebagai Hamba Allah juga bertanggung jawab kepada umat dan rakyat," kata dia. (Abdul Qodir)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Imam Supriadi Akan Bongkar Kasus Ahok Saat Jadi Bupati Beltim dan Tim BPK RI, http://bangka.tribunnews.com/…/imam-supriadi-akan-bongkar-k….
Editor: Hendra

Minggu, 25 Maret 2018

EVER GREEN

Evergreen
Eyes
Like a sunrise
Like a rainfall
Down my soul
And I wonder
I wonder why you look at me like that
What you're thinking
What's behind
Don't tell me
But it feels like love
I'm gonna take this moment
And make it last forever
I'm gonna give my heart away
And pray we'll stay together
Cause you're the one good reason
You're the only girl that I need
Cause you're more beautiful than I have ever seen
I'm gonna take this night
And make it evergreen
Touch
Like an angel
Like velvet to my skin
And I wonder
Wonder why you wanna stay the night
What you're dreaming
What's behind
Don't tell me
But it feels like love
I'm gonna take this moment
And make it last forever
I'm gonna give my heart away
And pray we'll stay together
Cause you're the one good reason
You're the

CELINE DION


I must be crazy nowMaybe I dream too muchBut when I think of youI long to feel your touch
To whisper in your earWords that are old as timeWords only you would hearIf only you were mine
I wish I could go back to the very first day I saw youShould've made my move when you looked in my eyes'Cause by now I know that you'd feel the way that I doAnd I'd whisper these words as you'd lie here by my side
I love you, please sayYou love me too, these three words
hey could change our lives foreverAnd I promise you that we will always be togetherTill the end of time
So today, I finally find the courage deep insideJust to walk right up to your doorBut my body can't move when I finally get to itJust like a thousand times before
Then without a word he handed me this letterRead I hope this finds the way into your heart, it said
I love you, please sayYou love me too, these three wordsThey could change our lives foreverAnd I promise you that we will always be togetherTill the end of time
Well maybe I, I need a little love yeahAnd maybe I, I need a little careAnd maybe I, maybe you, maybe you, maybe youOh you need somebody just to hold youIf you do, just reach out and I'll be there
I love you, please sayYou love me tooPlease say you love me tooTill the end of timeThese three wordsThey could change our lives foreverAnd I promise you that we will always be together
Oh, I love youPlease say you love me tooPlease pleaseSay you love me too

SONG FOR THE CHILDREN

https://www.youtube.com/watch?v=fCoxqXSLmPI
BERSAMA OSCAR AHRRYS :"SONG FOR THE CHILDREN"

PAYTREN BISNIS CAMPUR ADUK


JANGAN LIHAT ORANGNYA, TAPI LIHAT DAN NILAI BISNIS YANG DILAKUKANNYA...
BISNIS DENGAN SISTEM MULTI MARKETTING ITU HARAM HUKUMNYA.
JENIS-JENIS PEMBAYARANPUN ADA DI PAYTREN, TERMASUK KREDIT BARANG :MOBIL) DAN PULSA MEMBELI GAME YANG TAK ADA MANFAATNYA.
BELUM LAGI TRANSAKSI DENGAN PRODUK ORANG-ORANG KAFIR, PERBANKAN BCA DAN YANG LAINNYA.
SEJAK ADA BANK MUAMALAT HINGGA DAFTAR BERIKUT:
1. BANK MANDIRI SYARI'AH
2. BNI SYARI'AH
3. BTN SYARI'AH
4. BRI SYARI'AH
SEMUA INI SUDAH SAYA NILAI DAN PELAJARI SISTEMNYA.
TAK ADA SATUPUN YANG SYARI'AH.

BILA TAK SUKA DENGAN PENILAIAN SAYA, SAYA PERSILAKAN UNTUK BERTEMU MUKA DAN BERDEBAT.
SAYA MANTAN AUDITOR BPK RI...PUNYA CARA DAN SUDUT PANDANG YANG BERBEDA DENGAN ANDA YANG TAK TAHU SELUK BELUK ILMU AUDIT, JANGAN MEREMEHKAN SAYA.
SAYAPUN BELAJAR AGAMA DARI BERMACAM GURU....
FOTO-FOTO BERIKUT YANG ADA DI PAYTREN TOLONG ANDA RENUNGKAN SENDRI...
PESAN SAYA, INGAT FIRMAN ALLAH:
"WALATALBISULHAQ BILBATHIL WALATA'TI,I HAQ WANTUM TA'LAMUN">>ARTIYA"JANGAN KALIAN CAMPURADUKKAN ANTARA YANG HAK DENGAN YANG BATHIL (HALAL DENGAN HARAM). DAN JANGAN KALIAN SEMBUNYIKAN YANG HAK, PADAHAL KALIAN MENGETAHUI.."..

TANTANGAN UNTUK AHOK...



OMONG AJA LUH TAKUT MONYONG....
CINA ANJING....PERGI KAU ANJING...
WARTAWAN GOBLOK TANPA MEMINTA KETERANGAN SAMA GUE...GOBLOK....
NI PEJABAT BPK RI ANJING PENJILAT PANTAT HARRY AZHAR AZIS DAN PANTAT AHOK...


https://www.youtube.com/watch?v=KJ2VzKtmnOw




Sabtu, 24 Maret 2018

MEMBONGKAR KASUS-KASUS KORUPSI DAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG:

MELACAK JEJAK SOEHARTO


Melacak Jejak Soeharto Keturunan Tionghoa (1/3)
Di balik kabar Soeharto menulis surat wasiat, diam-diam muncul
pergunjingan mutakhir. Apa itu? Asal-usul Soeharto! Konon, ia lahir
dari rahim seorang gundik pedagang Tionghoa. Wanita malang itu,
Soekirah, sudah lama lenyap. Benarkah keluarga Cendana berusaha
mengaburkan jejak kakek buyutnya. Kenapa?
Soeharto sekarang terbaring lemah di kamar tidurnya yang mirip ICU
itu. Seolah tinggal menunggu waktu yang tiba-tiba berhenti. Tapi di
luar, orang-orang justru kasak-kusuk menggunjing asal-usulnya.
Ngapain mesti digunjingkan? Itu, karena asal-usul Soeharto yang
sampai sejauh ini masih "tergolong X". Soeharto ditengarai sengaja
mengaburkan sepotong silsilah hidupnya. Bagian mana yang dikaburkan?
Kecinaannya!
Suharto masih keturunan Tionghoa. Begitu kabar yang berhasil dihimpun
X-file. Dan menariknya, klarifikasi ini justru datang dari Mashuri
SH, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1969-1974) dan Menteri
Penerangan RI (1974-1979). Mashuri, yang notabene mantan `orangnya'
Soeharto ini, blak-blakan mengatakan silsilah Soeharto
sebagai "campur baur antara orang Cina dan Jawa". Oh ya?
Tak cukup itu. Bahkan Mashuri bilang, "Dia (Soeharto, Red) bisa
disebut lembu peteng (istilah untuk anak-anak yang dilahirkan tanpa
ayah yang jelas, Red)", tandasnya ketika ditemui X-file di rumahnya
di Banjarsari, Solo.
Lho, bukankah dalam buku otobiografi Soeharto jelas-jelas mengaku
kalau dirinya lahir di tengah keluarga Jawa tulen?
Bukankah ayah Soeharto, Kartoredjo, seorang jagatirtha (penjaga
saluran, Red) dari Kemusuk, sebuah desa di pinggiran kota Yogyakarta?
Dan ibunya bernama Soekirah?
"Ahhh…. (otobiografi) itu tak seratus persen benar, bohong itu",
tandas Mashuri sengit. Silsilah Soeharto yang selama ini benar hanya
dari sisi ibunya. Tentang bapaknya, tambahnya, hampir semuanya salah.
Jadi buku itu tidak otentik dan diragukan kebenarannya.
Lalu siapa sebenarnya Kartoredjo itu? Mashuri menjawab, "Kartoredjo
itu hanya bapak sambung, bukan kandung". Kabarnya, pernikahan antara
Soekirah dengan Kartoredjo atas petunjuk Pura Pakualaman. Tapi,
ketika Soeharto masih kurang selapanan (35 hari), Soekirah dan
Kartoredjo bercerai.
Ayah Soeharto, tambah Mashuri, yang benar masih keturunan Cina. Oh,
ya?
Blasteran Tionghoa-Jawa
Sinyalemen Mashuri pun segera menuai tanggapan dari kalangan
masyarakat Tionghoa di Solo. Umumnya tanggapan itu, anehnya justru
mengamini. Sumber X-file, seorang tokoh di Perkumpulan Masyarakat
Surakarta – lembaga kemasyarakatan yang beranggotakan warga Tionghoa,
yang getol menyerukan pembauran di Surakarta – justru membenarkan
pergunjingan ini.
Menurut tokoh Tionghoa yang pernah tinggal di Semarang dan Surakarta
ini, kalangan Tionghoa yang tinggal di Surakarta pada 1950-an
mengetahui bahwa Soeharto adalah peranakan Tionghoa.
Sumber ini bilang, "Kita orang sama tahu bapaknya dia (Soeharto)
memang orang Tionghoa. Nenek moyangnya dari Hokkian (salah satu
provinsi di distrik Hokkjian, Cina Red)".
Sumber yang minta namanya dirahasiakan ini menuturkan, ayah kandung
Soeharto adalah seorang saudagar Tionghoa. Orang-orang pada masa itu
memanggil bokap Soeharto sebagai Tuan Liem, tak jelas benar siapa
nama lengkapnya.
"Kita jadi sama-sama tahu itu orang karena kaya-raya. Dia turunan
pedagang besar Hokkian yang mengungsi di sini (Solo, Red) ketika ada
gegeran di Kartasuro", katanya. Ayah Soeharto betul-betul orang
Tionghoa terpandang di Jawa Tengah.
Kesaksian lain dituturkan sumber X-file di Gejayan, Yogyakarta. Pria
berusia 58 tahun ini mengatakan sekitar 1966 keberadaan Soeharto yang
keturunan Tionghoa itu menjadi bahan pembicaraan di kalangan orang-
orang Tionghoa keturunan.
Bayangkan, keturunan Tionghoa menjadi Pangkostrad! Padahal kita tahu,
(kala itu) keturunan Tionghoa sangat sulit, bahkan dilarang,
berkarier di tentara. Nah, ini kok ada keturunan Tionghoa jadi
pimpinan tentara, pasti aneh!
"Dan pek cik kung (paman, Red) saya tahu ada warga keturunan yang
jadi pimpinan tentara. Itu masih sama-sama satu keturunan dengan
kita. marga Mau (marga kuda), tapi ibunya wa na. Itu saya dengar
kalau nggak salah tahun 1966", katanya.
Anak Gundik
Tapi ternyata ada kabar yang lebih seru lagi. Dan ini pasti cukup
mengejutkan. Ternyata, ibu Soeharto yang tak mendapat jatah makam di
Astana Giribangun itu adalah seorang gundik. Oh!
Gundik? Info ini datang dari The Kian Sing, teman dekat sumber X-file
tadi. Nah, The Kian Sing ini pernah bekerja di tempatnya Tuan
Liem. "Kian Sing cerita kepada saya kalau Soeharto itu adalah anak
salah seorang gundik Tuan Liem". Kata pria berusia 86 ini.
Sekedar tahu saja, pada masa itu saudagar kaya umumnya mempunyai
lebih dari satu istri sah. Gundiknya berjibun. Demikian juga dengan
Tuan Liem. "Tuan Liem itu pelihara banyak gundik", lanjutnya.
Nah, salah seorang gundik Tuan Liem inilah yang disebutnya sebagai
ibu kandung Soeharto. "Tapi dia (ibu Slamet Liem) itu asli wa na",
katanya. Wa na adalah sebutan untuk orang pribumi Jawa.
Hampir pasti gundik tersebut adalah Soekirah. Menurut sumber X-file,
dia ini wanita miskin dari Desa Kemusuk, Argomulyo, Bantul Yogyakarta.
Soewignyo (87), seorang tokoh Tionghoa di Semarang menuturkan, Tuan
Liem punya anak teng lan (sebutan untuk anak blasteran ayah Cina, ibu
Jawa, Red). Namanya Slamet Liem. "Itu anak gundiknya", kata pria yang
sekarang tinggal di kawasan Kota Lama Semarang.
Soal Soeharto keturunan Tionghoa, juga dituturkan oleh Sidharta,
mantan temannya waktu pendidikan tentara. Sidhartalah yang kebetulan
satu kamar dengan Soeharto. Apa katanya tentang Soeharto? "Ya, saya
tahu dia penuh dendam. Dia itu kan anak gundik Cina. Nah papanya itu
ya ayahnya Om Liem Sioe Liong. Coba perhatikan, wajahnya kan mirip",
kata Sidharta yang pernah menjabat sebagai walikota itu.
Ia pun menyarankan wartawan mengamati wajah Soeharto sangat mirip
Cina. Jadi, ia pun mengatakan, bila sejak kecil Soeharto
sudah `berkarib' dengan Om Liem, jangan kaget. Memang keduanya
bersaudara. Benarkah semua itu? *tim X-file*

Tabloid X-file edisi 49/tahun I, 21 Desember 2000 – 3 Januari 2001
Sphere: Related Content
DI 11:03 AM

TAUSIYAH



Tafsir An Nisa Ayat 75-79
Ayat 75-76: Dorongan berjihad, hakikat jihad dan bertempur biasa
وَمَا لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا (٧٥) الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا (٧٦
Terjemah Surat An Nisa Ayat 75-76
75.[1] Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak[2] yang semuanya berdoa, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu"[3].
76. Orang-orang yang beriman, mereka berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut (setan), maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.[4]
Ayat 77-79: Bantahan terhadap orang-orang yang mengendorkan semangat jihad, penjelasan tentang hakikat yang sebenarnya dan memperbaiki gambaran jihad
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلا أَخَّرْتَنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى وَلا تُظْلَمُونَ فَتِيلا (٧٧) أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ هَؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا (٧٨) مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولا وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا (٧٩)
Terjemah Surat An Nisa Ayat 77-79
77.[5] [6] Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!" Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka takut kepada manusia (musuh)[7], seperti takutnya kepada (azab) Allah, bahkan lebih takut dari itu. Mereka berkata[8], "Ya Tuhan Kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?" Katakanlah, "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa[9], dan kamu tidak akan dizalimi sedikitpun[10].
78.[11] Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh[12]. Jika mereka[13] memperoleh kebaikan[14], mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah", dan jika mereka ditimpa suatu keburukan[15] mereka mengatakan, "Ini datangnya dari kamu (Muhammad)"[16]. Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan[17] sedikitpun?"
79. Kebajikan apa pun yang kamu peroleh[18], adalah dari sisi Allah[19], dan keburukan apa pun yang menimpamu[20], itu dari (kesalahan) dirimu sendiri[21]. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada seluruh manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi[22].
[1] Ayat ini merupakan dorongan dari Allah kepada kaum mukmin agar mau berperang di jalan-Nya, dan bahwa yang demikian harus mereka lakukan, terlebih jihad di sini adalah jihad daf' (pembelaan); membela orang-orang yang lemah dan tertindas.
[2] Mereka adalah orang-orang yang ditahan orang-orang kafir dari berhijrah dan disakiti.
[3] Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengabulkan permohonan mereka, Dia memudahkan mereka berhijrah dan sebagian lagi tetap tinggal di Mekah sampai tiba Fat-hu Makkah (penaklukkan Mekah). Ketika fat-hu Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat 'Ataab bin Usaid sebagai gubernur Mekah, Dia pun memberikan hak orang yang terzalimi dari orang yang menzalimi.
[4] Ada beberapa faedah yang dapat diambil dari ayat ini:
Pertama, jihad fii sabilillah, keikhlasan dan sejauh mana ittiba' seseorang (mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) tergantung kadar keimanan seorang hamba. Jihad fii sabilillah merupakan pengaruh dari keimanan, konsekwensinya dan kehendaknya sebagaimana berperang di jalan thagut termasuk cabang kekafiran dan konsekwensinya.
Kedua, orang-orang yang berperang di jalan Allah hendaknya bersabar dan tahan banting. Hal itu, karena kawan-kawan setan siap bersabar dan tahan banting, padahal mereka di atas kebatilan. Oleh karena itu, orang-orang yang berada di atas kebenaran lebih berhak untuk sabar dan tahan banting. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, "Jika kamu menderita sakit, maka sesungguhnya mereka pun menderita sakit (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedangkan kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Terj. An Nisaa': 104)
Ketiga, orang-orang yang berperang di jalan Allah berpegang dengan tiang yang kuat, yaitu kebenaran dan bertawakkal kepada Allah. Orang yang memiliki tiang yang kuat dituntut untuk lebih sabar, berani, teguh dan semangat. Berbeda dengan orang yang berada di atas kesalahan.
Pada ayat di atas diterangkan bahwa tipu daya setan adalah lemah. Tipu daya adalah cara tersembunyi yang ditempuh untuk menimpakan bahaya kepada musuhnya. Dalam ayat tersebut diterangkan, bahwa setan itu meskipun telah mencari cara untuk dapat mengalahkan lawannya, namun jika berhadapan dengan kebenaran dan dengan rencana Allah, maka tipu daya itu tidak berarti apa-apa.
[5] Nasa'i meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Abdurrahman bin 'Auf dan kawan-kawannya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di Mekah, lalu mereka berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami berada dalam kekuatan saat kami masih musyrik. Ketika kami telah beriman, kami menjadi orang-orang yang lemah." Beliau bersabda, "Sesungguhnya aku diperintahkan untuk memaafkan, oleh karena itu janganlah kamu berperang." Ketika Allah telah memindahkan kami ke Madinah, Allah memerintahkan kami berperang, namun banyak yang menahan diri (takut)." Maka Allah menurunkan ayat, "Alam tara ilalladziina qiila lahum kuffuu aydiyakum wa aqiimush shalaata…dst."(Hadits ini para perawinya adalah para perawi kitab shahih).
[6] Kaum muslimin ketika berada di Mekah ingin sekali jika sekiranya diwajibkan berperang kepada mereka karena melihat penindasan yang dilakukan kaum musyrik kepada sebagian saudara-saudara mereka. Namun Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyuruh mereka untuk menahan diri (tidak berperang), tetap melaksanakan shalat dan berzakat. Tetapi maksud zakat di sini bukanlah zakat yang ada nishab dan syarat-syaratnya, bahkan ikut berbagi dengan kaum fakir. Hal itu, karena zakat yang memakai nishab tidak diwajibkan kecuali ketika di Madinah. Kaum muslimin tidak diperintahkan berjihad ketika itu karena beberapa hal, di antaranya:
Pertama, termasuk kebijaksanaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah menetapkan syari'at yang tidak memberatkan hamba-hamba-Nya, memulainya dari yang terpenting dan yang lebih mudah dahulu dan bisa dikerjakan.
Kedua, jika diwajibkan berperang kepada mereka, sedangkan jumlah mereka sedikit dan perlengkapan kurang, tentu hal itu akan membawa kepada lenyapnya Islam, maka diperhatikan maslahat yang lebih besar.
Ketiga, jihad membutuhkan persiapan, baik persiapan fisik, materi maupun persiapan mental. Persiapan mental dapat diperoleh dari pembinaan rohani dan istiqamah di atas amal shalih, di antaranya adalah mendirikan shalat.
Dan karena hal-hal lain yang hanya Allah yang mengetahuinya. Tetapi ketika mereka telah berijrah ke Madinah, di mana agama Islam semakin kuat, maka berperang diwajibkan bagi mereka. Namun setelah diwajibkan berperang, sebagian kaum muslimin yang dahulu meminta disegerakan diwajibkan berperang merasa takut, lemah dan tidak sanggup sambil berkata, "Ya Tuhan Kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?". Padahal yang seharusnya mereka lakukan adalah tunduk kepada perintah Allah dan bersabar di atasnya. Keadaan seperti ini biasanya menimpa kepada mereka yang belum kokoh azamnya, bersegera kepada sesuatu padahal belum tiba waktunya, maka biasanya ia tidak mampu bersabar ketika tiba saatnya dan tidak sanggup memikulnya.
[7] Takut terbunuh.
[8] Karena tidak siap mati.
[9] Yakni bersenang-senang dengan kehidupan dunia hanyalah sebentar. Memikul beban ketaatan kepada Allah dalam waktu yang sebenarnya sebentar membantu seseorang untuk dapat memikul beban itu. Belum lagi ditambah dengan kenikmatan di akhirat yang sempurna; pemandangannya yang indah sampai tidak terbayangkan oleh hati, belum pernah dilihat oleh mata dan belum pernah didengar oleh telinga. Penghuninya kekal dan tidak akan mati, mereka tetap muda dan tidak akan tua, mereka bersaudara tidak bermusuh-musuhan, mereka tetap senang dan tidak pernah sedih, mereka tetap sehat dan tidak pernah sakit, mereka senantiasa memperoleh keamanan dan tidak pernah tertimpa rasa takut dan kekhawatiran. Apa yang mereka inginkan ada di hadapan tanpa perlu bekerja keras dan berusaha, makanan dan minuman enak yang dihidangkan, bidadari yang bermata jeli dan kesenangan lainnya yang amat sempurna. Semua ini menghendaki kita untuk lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, mengejarnya dan berusaha kepadanya. Mudah-mudahan kita semua dimasukkan Allah ke dalam surga, aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.
[10] Usahamu untuk mengejar kampung akhirat akan kamu dapatkan secara sempurna balasannya tanpa dikurangi sedikit pun.
[11] Di ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan bawa sikap hati-hati tidaklah dapat melawan qadar, dan orang yang duduk tidak berperang, tidaklah dapat menolak taqdir.
[12] Semua ini merupakan dorongan untuk berjihad fii sabilillah. Sesekali berupa targhib (dorongan) dengan menyebutkan keutamaan dan pahalanya, sesekali berupa tarhib (ancaman) yang berupa hukuman bagi yang meninggalkannya dan sesekali berupa pemberitahuan bahwa duduk di tempat (tidak berjihad) tidaklah berguna baginya.
[13] Yakni orang-orang yang berpaling dari apa yang dibawa rasul lagi menentangnya, seperti halnya orang-orang Yahudi.
[14] Seperti tumbuh suburnya tanaman dan tumbuhan, melimpah ruahnya harta, banyak anak dengan kondisi sehat.
[15] Seperti kekeringan, kemiskinan, sakit, meninggalnya anak-anak dan orang yang dicintainya serta musibah lainnya.
[16] Ucapan seperti ini sama seperti ucapan yang dilontarkan Fir'aun kepada Nabi Musa 'alaihis salam, "Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah karena (usaha) kami". dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, Sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (Terj. Al A'raaf: 131), demikian juga seperti ucapan kaum Tsamud kepada Nabi Shalih 'alaihis salam, "Mereka menjawab: "Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu". Shaleh berkata: "Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji" (Terj. An Naml: 47)
Karena hati mereka sama-sama dalam kekafiran, maka ucapan dan amalan mereka juga sama. Termasuk ke dalam hal ini pula orang-orang yang menisbatkan terjadinya musibah atau hilangnya kebaikan kepada syari'at yang dibawa rasul atau sebagiannya, maka ia tergolong mereka; tergolong orang yang mendapat celaan ini.
[17] Pelajaran dan nasehat-nasehat yang disampaikan. Dalam ayat ini terdapat pujian bagi orang yang memahami apa yang datang dari Allah dan rasul-Nya (mendalami fiqh), dorongan untuk memahaminya dan dorongan untuk melakukan sesuatu yang dapat membantu ke arahnya seperti memperhatikan firman-Nya, mentadabburinya dan menempuh semua jalan yang bisa mengarah kepadanya. Jika mereka memahami apa yang datang dari Allah, tentu mereka mengetahui bahwa kebaikan dan keburukan semuanya dengan qadha' Allah dan qadar-Nya; tidak keluar daripadanya. Demikian juga bahwa para rasul 'alaihimus shalaatu was salam bukanlah sebab terhadap keburukan yang ada, baik mereka maupun apa yang mereka bawa, karena mereka tidaklah diutus kecuali untuk memperbaiki dunia dan agama.
[18] Wahai manusia.
[19] Dia-lah yang memberi nikmat itu, memudahkannya dan memudahkan sebab-sebabnya.
[20] Misalnya musibah.
[21] Yakni karena dosa-dosa dan tindakanmu, namun Allah lebih banyak memaafkan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah membukakan pintu-pintu ihsan-Nya dan memerintahkan mereka untuk mengambil kebaikan dan karunia-Nya, serta memberitahukan bahwa maksiat dapat menghalangi karunia-Nya. Oleh karena itu, apabila seseorang melakukannya, maka janganlah dia mencela selain dirinya sendiri, karena dirinyalah yang menghalangi untuk mendapatkan karunia Allah dan kebaikan-Nya.
[22] Persaksian ini merupakan persaksian yang paling besar sebagaimana firman Allah Ta'ala, Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah". Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. " (Terj. Al An'aam: 19). Jika Allah Subhaanahu wa Ta'aala sebagai saksi terhadap kerasulan Muhammad, di mana Dia Mahasempurna ilmu, kekuasaan dan Maha Besar hikmah-Nya, ditambah dengan penguatan Allah kepadanya dengan mukjizat dan pertolongan Allah kepadanya, maka dapat diketahui dengan pasti bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah.

TAFSIR AN NISA AYAT 75-79